Senin, 19 September 2016

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Valas

Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis-jenis mata uang yang digunakan di negara lain. Misalnya, di Singapura (Dolar Singapura), Malaysia (Ringgit) dan Amerika Serikat (US Dolar). Seseorang yang mengimpor barang dari Singapura harus membeli dolar Singapura dan jika ingin membeli barang dari Malaysia, perlu mencari ringgit. Dengan kata lain, untuk membiayai impor dan beberapa transaksi luar negeri lainnya diperlukan mata uang asing sebagai alat pembayaran. Nilai valuta asing adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapat satu unit mata uang asing.

A. Permintaan dan Penawaran valas
  1. Permintaan valuta asing
Keinginan penduduk suatu negara untuk memperoleh suatu jenis mata uang asing dapat dipandang sebagai permintaan valuta asing oleh penduduk negara itu. Keinginan masyarakat yang bertambah besar untuk memperoleh barang dari suatu negara akan menaikkan permintaan mata uang negara tersebut. Sebaliknya, jika tidak ada keinginan untuk memperoleh barang dari suatu negara akan menurunkan permintaan mata uang negara tersebut.

Misalkan, permintaan orang Indonesia terhadap dolar untuk membeli komputer? Katakanlah, harga komputer tersebut sebesar US$500. Berapakah nilainya dalam rupiah? Hal ini, bergantung pada kurs dolar. Misalnya, ada tiga kurs, yaitu (i) satu dolar bernilai Rp9.000,00; (ii) satu dolar bernilai Rp10.000,00; dan (iii) satu dolar bernilai Rp8.000,00. Untuk kurs yang bernilai Rp9.000,00 harga komputer tersebut sebesar Rp4.500.000,00. Namun, jika kursnya bernilai Rp10.000,00 harga komputer tersebut sebesar Rp5.000.000,00 dan jika kurs Rp8.000,00 harga komputer tersebut Rp4.000.000,00. Semakin murah nilai dolar, semakin murah harga barangnya, jika dinyatakan dalam mata uang dalam negeri.
  1. Penawaran valuta asing
Keinginan penduduk suatu negara untuk membeli uang rupiah merupakan penawaran valuta asing. Keinginan itu menunjukkan banyaknya uang dolar yang akan digunakan untuk membeli barang-barang buatan Indonesia. Misalnya, seorang Amerika ingin membeli sepotong kemeja batik sutera seharga Rp360.000,00. Berapakah harganya dalam dolar Amerika? Untuk kurs US$1= Rp9.000,00, harganya adalah US$40, untuk kurs US$1= Rp10.000,00 harganya adalah US$36, dan jika kursnya adalah US$1= Rp12.000 kemeja batik tersebut harganya US$30. Semakin mahal harga mata uang dolar, makin banyak penawarannya. Sebaliknya, jika harga dolar murah, penawarannya semakin sedikit.

B. Tingkat inflasi

Inflasi adalah kecenderungan naiknya barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inflasi meningkat maka harga barang didalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya harga barang sama artinya dengan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian inflasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Mata uang dari negara yang mengalami inflasi tinggi cenderung mengalami depresiasi. Sebaliknya mata uang dari negara yang mempunyai tingkat inflasi rendah cenderung mengalami apresiasi. Hal ini merupakan alasan mengapa tingkat inflasi menjadi bagian yang ikut diperhatikan oleh para pelaku perdagangan mata uang asing.

Tingkat inflasi menunjukkan persentase perubahan tingkat harga rata-rata tertimbang untuk barang dan jasa dalam perekonomian suatu negara. Tingkat harga yang biasa di gunakan untuk perhitungan tingkat inflasi adalah indeks harga konsumen (IHK) atau indeks harga produsen (IHP).

Pada dasarnya tingkat kenaikan inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian, namun dalam jangka panjang, tingkat inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak yang buruk. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif lebih mahal dibanding dengan harga barang impor. Harga yang lebih mahal menyebabkan turunnya harga saing barang domestik dipasar internasional. Masyarakat terdorong untuk membeli barang impor yang relatif lebih murah. Hal ini berdampak pada turunnya nilai ekspor dan naikknya nilai impor.

C. Tingkat suku bunga

Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis invesatsi portfolio yang umunya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk (capital inflows) di luar negeri, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing.

Tingkat bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas dananya. Tingkat bunga cenderung mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan untuk membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank.

Tingkat bunga mempunyai hubungan sangat erat dengan tingkat inflasi. Dapat dikatakan bahwa perbedaan tingkat bunga yang terjadi antara beberapa negara disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi. Ketika tingkat inflasi naik, maka tingkat bunga cenderung semakin tinggi agar tingkat bunga rill yang diperoleh nasabah tetap.

Pemerintah akan berusaha mengantisipasi pertumbuhan inflasi dengan mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan tingkat bunga bank. Kebijakan menaikkan tingkat bunga ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan tingkat inflasi dan untuk memperkuat kurs mata uang domestik.

D. Tingkat pendapatan dan produksi

Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh seseorang, maka akan semakin banyak kebutuhan akan barang/jasa yang diperlukan. Tidak semua barang/jasa tersebut dipenuhi dan diproduksi didalam negeri melainkan harus impor dahulu. Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat di Indonesia tinggi sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil tentu impor barang akan meningkat. Peningkatan impor barang ini akan membawa efek kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valas

E. Pengawasan pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan dalam pengaturan sirkulasi valuta asing, yakni sebagai berikut :
  1. Kebijakan fiskal yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk pengaturan tentang pajak seperti, bea impor dan bea ekspor
  2. Kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah didalam keuangan (moneter) seperti, uang ketat, uang longgar, dan devaluasi
Umpamanya: pengawasan lalu lintas devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan uang yang beredar, peningkatan tingkat suku bunga dan lain sebagainya. Kebijaksanaan pemerintah tersebut pada umumnya akan berpengaruh terhadap penawaran dan permintaan valas atau forex yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap kurs valuta asing atau forex.
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
  • Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing
  • Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri
  • Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang
F. Campur tangan pihak asing

Di sini dijelaskan Aktivitas jual-beli  valas juga menyebabkan nilai tukar naik-turun tak terkendalikan. Dalam kondisi demikian diambil contoh seperti campur tangan Bank Sentral (Central Bank Intervention).  Bank sentral bisa melakukan jual atau beli valas dengan maksud agar nilai tukar mata uangnya bisa terkendali. Misalnya jika rupiah nilai tukarnya turun terhadap dollar AS, maka Bank Indonesia (Bank Sentralnya Indonesia) melakukan penjualan dollar sehingga di pasar valas terjadi over supply dollar AS dan Over demand rupiah. Hal ini mengakibatkan kurs dollar AS turun sebaliknya kurs rupiah naik. Pasar illegal atau pasar paralel (Black Markets and Parallel Markets).

Pada dasarnya secara ideal bahwa pasar valas terbuka untuk umum (Free Market) baik secara individual, perusahaan dan pemerintah. Namun pada negara-negara berkembang umumnya kurang setuju dengan bentuk Free Market. Bentuk ketidak setujuan tersebut berupa banyaknya aturan pembatasan (restrictions) seperti Government Licensing requirement, limiting the amounts of foreign currency for purchased, limiting the time the receipt of foreign currency before it must be sold to the central bank dan juga illegal market (Black Market) etc.

Adanya aturan   aturan tersebut, maka dibentuklah pasar valas yang illegal yaitu ditunjuk nya Kantor Pos sebagai tempat pelayanan jual beli valas (Kebijakan ini dilakukan oleh Pemerintah Guatemala, Amerika Latin) sedangkan Meksiko membentuk pasar paralel  (Parallel Market) dengan cara membentuk kantor pelayanan jual-beli valas dengan menetapkan tingkat nilai tukar yang lebih tinggi  dari nilai tukar yang berlaku di pasar

G. Perkiraan, rumor, dan isu spekulasi

Disadari atau tidak berkembangnya rumor,  atau isu yang dihembuskan oleh spekulan valuta asing akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing disuatu negara. Bilamana adanya perkiraan/harapan bahwa tingkat inflasi atau defisit USA akan menurun atau sebaliknya juga akan dapat mempengaruhi kurs valas atau forex rate USD. Adanya spekulasi atau rumor devaluasi Rupiah karena defisit current account yang besar juga berpengaruh terhadap kurs valas atau forex rate dimana valas secara umum mengalami apresiasi.

Pada dasarnya, ekspektasi dan spekulasi yang timbul di masyarakat tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang akhirnya akan mempengaruhi valas atau forex rate. Demikian pula bila halnya dengan rumor, seperti sakitnya presiden atau menteri keuangan dapat mempengaruhi sentimen dan ekspektasi masyarakat sehingga mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang akan berakibat pada fluktuasi kurs valuta asing. Salah satu contoh yang pernah terjadi adalah naiknya kurs USD, hingga mencapai Rp 6.000/USd, karena adanya isu/rumor sekitar kesehatan presiden pada builan November/Desember 1997.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus