Kamis, 22 September 2016

Pemanfaatan Kelapa Sawit

Pemanfaatan kelapa sawit yang paling banyak adalah untuk CPO dan PKO. Belakangan ini, penggunaan kelapa sawit sudah mulai mengarah pada biodiesel. Selain itu, limbah sawit juga mulai dimanfaatkan untuk berbagai produk.

CPO dan PKO
 
Crude Palm Oil (CPO) merupakan minyak yang berasal dari daging buah yang dikeluarkan melalui perebusan dan pemerasan. sedangkan Palm Kernel Oil (PKO) merupakan minyak yang berasal  dari inti kelapa sawit. Terdapat juga istilah Bungkil inti kelapa sawit yaitu inti kelapa sawit yang mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Minyak kelapa sawit termasuk salah satu komoditas ekspor indonesia.

Beberapa produk yang dihasilkan dari pengembangan minyak kelapa sawit diantaranya yaitu minyak goreng, mentega, kue/biskuit, serta sebagai bahan pembuatan biodiesel. Perkembangan industri oleokimia dasar merangsang pertumbuhan industri barang konsumen seperti deterjen, sabun, dan kosmetika.

Produksi CPO indonesia yang diolah didalam negeri sebagian besar masih dalam bentuk produk, yaitu seperti RBD palm oil, stearin, dan olein, yang nilai tambahnya tidak begitu besar. Industri oleokimia indonesia sampai tahun 2000 baru memproduksi oleokimia10,8% dari produk dunia.

Industri minyak goreng masih merupakan pangsa terbesar dari industri minyak sawit indonesia, dengan jumlah konsumsi CPO sekitar 5 juta ton. Mengolah CPO menjadi industri hilir akan memberikan berbagai manfaat, seperti nilai tambah, nilai ekspor, dan pertambahan lapangan kerja.Dari hasil yang diketahui ada 57 produk yang dapat dibuat dengan bahan baku minyak sawit. Sebanyak 42 produk di antaranya merupakan produk oleokimia.

Teknologi untuk membuat berbagai produk oleokimia sudah ditemukan, tetapi belum layak dikembangkan karena belum adanya insentif untuk produk-produk yang ramah lingkungan.

Biodiesel

Biodiesel merupakan
bahan bakar untuk mesin diesel yang dibuat dari minyak nabati atau lemak hewani. Biodiesel minyak sawit yaitu biodiesel yang dibuat dengan cara esterifikasi atau transesterifikasi minyak sawit dan alkohol rantai pendek. DiIdonesia saat ini ada lima pabrik biodiesel yang sudah beroperasi dengan kapasitas terpasang mencapai 1,1 juta ton pertahun, pabrik-pabriknya yaitu PT. Eterindo Group, Indobiofuel Energy, PT. Wilmar, PT. Sumiasih, dan PT. Musimmas.

Pemakaian biodiesel lokal untuk transportasi melalui pertamina juga tidak berkembang karena harga biosolar lebih mahal dari BBM solar. Pemerintah akan mewajibkan industri dan usaha komersial memakai bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel minimal sebesar 5% mulai januari 2010.

Biodiesel dapat juga digunakan untuk pembangkit listrik. Saat ini telah beroperasi pembangkit listrik bertenaga biodiesel berkapasitas 10 MW di bagan besar Dumal, Riau.Pemanfaatan converter, alat untuk mengalihkan penggunaan energi fosil dalam hal ini solar ke energi terbarukan di PLTD Dumal merupakan usaha pertama di Asia.

Dengan keunggulan minyak sawit sebagai bahan bakubiodiesel seperti harga yang lebih murah, memberikan yield per ha lebih tinggi, dan tingkat emisi karbon yang lebih rendah dibanding minyak nabati lainnya. Hal ini semakin mendorong penggunaan minyak sawit di industri ini akan meningkatkan permintaan minyak sawit dan selanjutnya mendorong perkembangan usaha perkebunan kelapa sawit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar