Senin, 19 September 2016

Sejarah Imam Ghazali

Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan hujjatul islam (argumentator islam) karena jasanya yang besar didalam menjaga islam dari pengaruh ajaran bid’ah dan aliran rasionalisme yunani. Beliau lahir pada tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah suatu kota kecil yang terletak di Thus wilayah Khurasan yang waktu itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan didunia islam.

Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana, ayahnya adalah seorang pengrajin wol sekaligus sebagai pedagang hasil tenunannya, taat beragama, dan mempunyai semangat keagamaan yang tinggi. Seperti terlihat pada simpatiknya kepada ulama dan mengharapkan anaknya menjadi ulama yang selalu memberi nasehat kepada umat.

Itulah sebabnya, ayahnya sebelum wafat menitipkan anaknya (imam al-ghazali) dan saudaranya (imam ahmad), ketika itu masih kecil dititipkan pada teman ayahnya, seorang ahli tasawuf untuk mendapatkan bimbingan dan didikan.

Meskipun dibesarkan dalam keadaan keluarga yang sederhana tidak menjadikan beliau merasa rendah atau malas, beliau semangat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan,  dan dikemudian hari beliau menjelma menjadi seorang ulama besar dan seorang sufi.

Beliau wafat di Thus pada hari senin 14 jumadil akhir tahun 505 H dalam usia 55 tahun. Imam Ahmad berkata : “ketika itu hari senin, waktu shubuh saudara laki-lakiku abu hamid melakukan wudhu, lalu shalat, lalu berkata :” beri aku kain kafan.” kemudian dia mengambil dan menciumnya lalu meletakkan pada kedua matanya sambil berkata:” dengan mendengar dan patuh untuk menghadap sang raja.” Kemudian dia menjulurkan kedua kakinya menghadap kiblat dan wafat sebelum terbit terang. Semoga Allah S.W.T. mensucikan ruhnya. Al-Ghazali dimakamkan diluar kebun thabiran, yaitu pohon tebu di daerah Thus, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat kepadanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar