Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Ibnu
Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan hujjatul islam (argumentator
islam) karena jasanya yang besar didalam menjaga islam dari pengaruh
ajaran bid’ah dan aliran rasionalisme yunani. Beliau lahir pada tahun
450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah suatu kota kecil yang
terletak di Thus wilayah Khurasan yang waktu itu merupakan salah satu
pusat ilmu pengetahuan didunia islam.
Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana, ayahnya adalah
seorang pengrajin wol sekaligus sebagai pedagang hasil tenunannya, taat
beragama, dan mempunyai semangat keagamaan yang tinggi. Seperti
terlihat pada simpatiknya kepada ulama dan mengharapkan anaknya menjadi
ulama yang selalu memberi nasehat kepada umat.
Itulah sebabnya, ayahnya sebelum wafat menitipkan anaknya (imam
al-ghazali) dan saudaranya (imam ahmad), ketika itu masih kecil
dititipkan pada teman ayahnya, seorang ahli tasawuf untuk mendapatkan
bimbingan dan didikan.
Meskipun dibesarkan dalam keadaan keluarga yang sederhana tidak
menjadikan beliau merasa rendah atau malas, beliau semangat mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan, dan dikemudian hari beliau menjelma menjadi
seorang ulama besar dan seorang sufi.
Beliau wafat di Thus pada hari senin 14 jumadil akhir tahun 505 H
dalam usia 55 tahun. Imam Ahmad berkata : “ketika itu hari senin, waktu
shubuh saudara laki-lakiku abu hamid melakukan wudhu, lalu shalat, lalu
berkata :” beri aku kain kafan.” kemudian dia mengambil dan menciumnya
lalu meletakkan pada kedua matanya sambil berkata:” dengan mendengar dan
patuh untuk menghadap sang raja.” Kemudian dia menjulurkan kedua
kakinya menghadap kiblat dan wafat sebelum terbit terang. Semoga Allah
S.W.T. mensucikan ruhnya. Al-Ghazali dimakamkan diluar kebun thabiran, yaitu pohon tebu di
daerah Thus, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat kepadanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar