Kamis, 29 September 2016

Tanah dan Topografi pada Kelapa Sawit

Bagi tanaman kelapa sawit sifat fisik tanah lebih penting dari pada sifat kesuburan kimiawinya karena kekurangan suatu unsur hara dapat diatasi dengan pemupukan. Kelapa sawit dapat tumbuh diberbagai jenis tanah seperti podsolik coklat, podsolik kuning, podsolik merah kuning, hidromorfik kelabu, alluvial regosol, gley humik, organosol (tanah gambut). Tanah podsolik merah kuning termasuk subur dan cocok untuk tanaman kelapa sawit dan banyak tersebar diseluruh Indonesia.

a) Sifat Fisik Tanah
Sifat fisik tanah yang dikatakan baik adalah jika tanah dapat memberikan kesempatan pada akar tanaman untuk berkembang secara luas. Sifat fisik tanah ditentukan oleh kemiringan tanah, tebalnya solum, kedalaman permukaan air tanah, tekstur, konsistensi gembur, dan permeabilitasnya.
Faktor kemiringan tanah untuk kebun kelapa sawit sangat penting, yang dianggap masih baik sekitar 0°-15°, diatas 150° perlu dibuat teras. Kelapa sawit menghendaki tanah yang relatif rata, memiliki solum yang tebal tanpa lapisan padas, subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik.
Tanah organosol (gambut) selalu terendam air dan sulit dikeluarkan dan drainasenya jelek sehingga untuk mengelolanya sebai kebun kelapa sawit perlu biaya yang cukup mahal.

b). Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia tanah dikatakan baik jika tanah tersebut dapat menyediakan unsur-unsur hara dalam jumlah yang cukup dan mudah diserap akar. Jelasnya bahwa sifat kimia tanah adalah faktor keasaman tanah dan komposisi kandungan hara mineral yang ada dalam tanah. pH tanah sangat menentukan ketersediaan dan keseimbangan unsur-unsur hara dalam tanah. Keasaman tanah sangat erat hubungannya dengan ketersediaan hara yang dapat diserap akar. Keasaman tanah yang dikehendaki kelapa sawit berkisar antara 4-5,5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar